Increase Your Knowledge :)


Rabu, 06 Juni 2012

TUGAS SEJARAH - SOSIODRAMA PROKLAMASI PART 2


Chaerul Saleh                : “Sebaiknya kita rapat untuk mencari keputusan. Kita tidak boleh mudah menyerah.”
Sutan Syahrir             : “Kita akan mengadakan rapat di ruang Lembaga Bakteriologi , Pegangsaan Timur.“
Singkat cerita, rapat telah dilaksanakan dan menghasilkan keputusan untuk mendesak Soekarno-Hatta untuk memproklamirkan kemerdekaan secepat mungkin karna kemerdekaan merupakan hak segala bangsa.
Sutan Syahrir             : “Kepada saudara Wikana dan Darwis, tolong temui Soekarno-Hatta untuk menyampaikan hasil rapat!”
Wikana & Darwis        : “Baik!”
Wikana dan Darwis menyampaikan hasil rapat, yaitu proklamasi kemerdekaan haruslah dilaksanakan keesokan harinya (16 Agustus 1945) kepada Soekarno-Hatta. Maka terjadilah perdebatan.
Wikana                         : “Apabila Bung Karno tidak mau mengucapkan pengumuman itu malam ini juga, besok akan terjadi pembunuhan dan pertumpahan darah.”
Ir. Soekarno                 : “Ini leher saya, seretlah saya ke pojok sana dan sudahilah nyawa saya sekarang juga, jangan menunggu besok!”  (Marah)
Darwis                       : “Cukup! Jangan berbicara seperti itu Wikana!”
Mengetahui kejadian yang terjadi malah demikian, para pemuda kembali mengadakan rapat yang dipimpin oleh Chaerul Saleh.
Chaerul Saleh               : “Menurut saya Soekarno-Hatta sudah terkena pengaruh Jepang, bagaimana kalau kita mengasingkannya?”
Sutan Syahrir             : “Ide bagus, tapi..... kemana?
Chaerul Saleh               : “Lebih baik ke daerah Rengasdengklok, darisana kita dapat mendeteksi gerakan Jepang, apalagi disana juga aman karna dibwah komando Kompi PETA Subeno”
Usulan tersebut diterima oleh seluruh peserta rapat, pengasingan pun dilakukan pada pukul 04..00 WIB pada tanggal 16 Agustus 1945 dengan dikawal oleh Shodanco Singgih, Sukarni dan Yusuf Kunto.
Shodanco Singgih        : “Segeralah bersiap – siap, kalian harus ikut kami!” (Berteriak)
Moh. Hatta                 : “Mau dibawa kemana kami? Apa yang terjadi?”
Shodanco Singgih        : “Sudah tak usah banyak bicara! Cepat!” (Membentak)
Lalu, Ir. Soekarno, Moh. Hatta, Fatmawati dan Guntur Soekarno Putra pun diasingkan ke Rengasdengklok, tetapi tak ada yang berani melakukan tindakan kepada tokoh – tokoh tersebut.
 Tetapi...
Shodanco Singgih        : “Maaf sebelumnya kami telah mengasingkan bapak ke tempat ini. maksud kami sebenarnya adalah menghindarkan bapak dari pengaruh Jepang.”
Ir. Soekarno                 : “Jadi ini masih tentang proklamasi itu? Baiklah, saya akan memproklamasikan kemerdekaan itu, asalkan saya kembali dibawa ke Jakarta.”
Setelah melewati perundingan singkat antara Shodanco Singgih dengan Ir. Soekarno, akhirnya Shodanco Singgih pergi ke Jakarta untuk merundingkan masalah ini. Di Jakarta, lalu Achmad Subardjo terlihat berunding dengan Wikana.
Achmad Subardjo        : “Proklamasi Kemerdekaan Indonesia rencananya diadakan dimana?”
ikana                          : “Jakarta.”
Ahmad Subarjo           : “Kalau begitu besok saya dan Yusuf Kunto akan menjemput Soekarno dan rombongannya untuk kembali ke Jakarta.”
Achmad Soebarjo lalu berjanji bahwa proklamasi kemerdekaan Bangsa Indonesia akan dilaksanakan esok hari pukul 06.00 WIB di Jakarta, jika tidak, maka Ia siap ditembak mati. Maka pada pukul 20.00 Robongan Soekarno meninggalkan Rengasdengklok.
Rombongan Soekarno – Hatta tiba di Jakarta pada pukul 23.00 WIB. Kemudian mereka melaksanakan rapat membicarakan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di rumah Laksamana Tadashi Maeda, Jalan Imam Bonjol 1 Jakarta.
Laksamana Maeda        : “Kalau rapat pakailah tempat yang luas. Mari saya antar ke ruang makan?”
Ir. Soekarno               : “Tidak, Terima kasih.”
Ir. Soekarno               : “Sekarang agenda kita menyusun naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Apa yang sebaiknya menjadi kalimat utama?”
Achmad Subardjo        : “Sebaiknya kita gunakan kalimat kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia, sebagai kalimat pembuka.”
Ir. Soekarno               : “Kalimat kedua : Hal – hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain – lain akan diselenggarakan dengan cara dan tempo yang sesingkat – singkatnya.
Kedua kalimat tersebut kemudian dikembangkan oleh Soekarno menjadi naskah proklamasi yang kemudian diketik oleh Sayuti Melik. Terjadi perdebatan saat naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tersebut akan ditandatangani.
Sukarni                      : “Usul saya sebaiknya hanya Soekarno-Hataa yang menandatangani naskah tersebut, tetapi menggunakan nama atas Bangsa Indonesia.”
Pemuda – pemuda         : “SETUJU!”
Dan akhirnya naskah tersebut ditandatangani oleh Soekarno – Hatta, dan atas nama bangsa Indonesia.
. Sebelumnya rencananya dilaksankan di Lapangan Ikada, tetapi disana telah berkumpul tentara Jepang, sehingga ditakutkan akan menimbulkan pertumpahan darah. Maka keesokan harinya, pembacaan teks proklamasi dilaksanakan di kediaman Ir. Soekarno di jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta
Menjelang pukul 10.00 WIB para tokoh pergerakan nasional mulai berdatangan ke kediaman Ir. Soekarno tersebut. Sebut saja Mr. A. A. Maramis, Abikusumo Tjoksuyoso, Otto Iskandar Dinata dan masih banyak tokoh – tokoh lainnya.
Moh. Hatta                   : “Mari, kita melalukan Revolusi untuk sejarah dalam negara Indonesia.”
Ir. Soekarno               : “Ya, sekaranglah saatnya.”
Setelah dialog singkat itu, mereka lalu berjalan berdampingan menuju medium.
Ir. Soekarno               : “Saudara – saudara sekalian. Dengan ini kami menyatakan kebulatan tekad untuk mencapai Indonesia merdeka. Dengarkanlah Proklamasi kami!
PROKLAMASI
Kami, bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia. Hal – hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain – lain diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat – singkatnya.
                                  Jakarta, hari 17 bulan 8 tahun 05
                                  Atas nama bangsa Indonesia

                                  Soekarno – Hatta
Demikianlah saudara – saudara! Kita telah merdeka! Muali saat ini kita dapat menyusun negara kita. Negara Republik Indonesia Merdeka!”
Setelah teks proklamasi selesai dibacakan kemudian dikibarkan bendera Sang Saka Merah Putih oleh Suhud dan dibantu oleh Shodanco Latief Hendraningrat. Ketika bendera merah putih dikibarkan , secara spontan para hadirin menyanyikan lagi Indonesia Raya, ciptaan WR Supratman.
TAMAT.

Source : anandasatwika@gmail.com

2 komentar:

  1. udah COPY PASTE.... diposting SEENAKNYA..... nanti kalo aku laporin ke MA tentang UU HAKI (Hak Kekayaan Intelektual) baru tahu rasa kamu... :D

    Ananda Satwika :D

    BalasHapus
  2. orang udah ku edit yee :p
    liat dong baik baik :p
    ngomong ngmong thanks udah ngasi copypaste :p

    BalasHapus