Increase Your Knowledge :)


Kamis, 13 Desember 2018

Jalan - Jalan ke Surabaya North Quay : Edisi Wisata Surabaya #3


Halo! Ini adalah artikel ketigaku di Edisi Wisata Surabaya!

Kali ini aku bakal ngajak kalian jalan-jalan ke Surabaya North Quay!
Yuk kita recharge lagi semangat dengan “Vitamin Sea” J

Surabaya North Quay



Sesuai dengan namanya, Surabaya North Quay atau yang biasa disingkat SNQ ini terletak di pucuk utara kota Surabaya, berbatasan langsung dengan Laut Jawa.
Lokasi SNQ sudah masuk ke dalam wilayah Pelabuhan Tanjung Perak.
Loh, kok masuk ke pelabuhan? Jangan bingung dulu, yuk ikuti ulasannya:

1. Masuk ke area SNQ



Untuk masuk ke area SNQ, kalian memang harus benar-benar masuk ke area Pelabuhan Tanjung Perak. Ketika sampai ke gerbang masuk, kalian akan ditanya tujuan datang ke pelabuhan. Tinggal bilang saja kalau kalian mau berkunjung ke SNQ. Nanti kalian akan diizinkan masuk dengan membayarkan sejumlah uang. Untuk motor, kalau tidak salah sebesar Rp 5000.

Pertama kali berkunjung kesini, aku juga kebingungan mencari tempat parkir wkwkw. Tidak perlu khawatir, kalian bisa bertanya dengan petugas yang kalian temui di dalam area pelabuhan. Mereka akan dengan senang hati mengarahkan kalian ke tempat parkir khusus pengunjung SNQ.

2. Masuk ke dalam gedung dan naik ke lantai 2.



Setelah memarkir kendaraan, kalian bisa melihat gedung di depan lokasi parkir. Terdapat tulisan “Surabaya North Quay” di atasnya. Kalian bisa masuk ke gedung tersebut menggunakan jalan di sisi kiri gedung, selanjutnya naik melewati eskalator ke lantai 2 ya.

3. Membayar sejumlah uang tiket masuk dan naik ke lantai 3.

Setelah sampai ke lantai dua, berjalanlah mendekati eskalator. Tepat dibawah eskalator, akan ada seorang petugas yang berjaga untuk menawarkan tiket SNQ. Aku lupa harganya, kalau tidak salah sekitar Rp 10.000 per orang. Tapi tenang, tiket ini sudah termasuk satu botol minuman gratis lo! (bukan air putih, tapi minuman rasa jeruk gitu. Aku enggak mau nyebut merk wkwkw).

Selanjutnya, kalian bisa naik ke lantai 3. Nah, inilah yang disebut SNQ!

4. Food Court


Lokasi pertama yang kalian jumpai setelah menaiki eskalator adalah food court. Disini terdapat banyak penjual yang menjajakan makanan dan minuman.

5. Pemandangan Laut


Selanjutnya, kalian bisa mencari pintu keluar di sisi kiri gedung. Disana, kalian akan menemukan semacam balkon berukuran besar yang langsung menghadap ke arah Laut Jawa. Di sepanjang balkon, terdapat beberapa tempat duduk dan meja kecil untuk makan dan bersantai.


Selanjutnya, kalian juga bisa menemukan taman dengan beberapa meja untuk makan dan mengobrol, serta tulisan besar warna merah bertuliskan “Surabaya North Quay”. Tulisan ini adalah objek terfavorit bagi para pengunjung untuk berfoto ria lho!



Kalau kalian beruntung, kalian akan melihat terdapat satu atau lebih kapal yang merapat ke arah SNQ dari Laut Jawa. Momen ini adalah daya tarik terbesar dari destinasi wisata SNQ. Bayangkan melihat indahnya kapal dari atas gedung, megah dan mewah sekali! Kalian bisa menyaksikan kapal tersebut sejak masih berada di tengah lautan, sampai dengan benar-benar sangat merapat ke dermaga.



“Terus gimana kalau pas aku dateng, tapi gak ada kapal apapun yang merapat?”
Jawabannya adalah, menunggu! Haha.
Waktu itu aku juga datang ke SNQ sekitar pukul 18.00 WIB dan tidak ada satupun kapal yang merapat. Namun, setelah menunggu selama 2 jam, kurang lebih pada pukul 20.00 WIB terdapat 2 kapal sekaligus yang merapat! 1 merupakan kapal penumpang dan 1 lainnya adalah kapal barang.
Sayang sekali, SNQ hanya buka sampai pukul 21.00 WIB. Jadi kemasi barang-barang kalian sebelum jam tersebut ya ^^

Waktu Berkunjung ke Surabaya North Quay

Kalau tidak salah, SNQ dibuka pada hari Selasa-Minggu pada pukul 11.00 – 21.00 WIB. Mungkin kalian bisa mencoba datang saat weekend, karena pada beberapa hari tertentu terdapat live music di area food court.

Dari balai kota, waktu tempuh ke SNQ sekitar 40 menit. Jalan yang dilewati adalah jalan besar yang dilalui oleh kendaraan-kendaraan beroda banyak, jadi hati-hati dalam berkendara ya!

~~~~~

Oke segitu dulu ya pembahasanku mengenai Surabaya North Quay.

Aku juga menulis pembahasan mengenai wisata Pantai Ria Kenjeran (Baru) – Kenjeran Park, kalian bisa baca tulisanku di sini (klik)
Dan Ekowisata Mangrove Wonorejo, kalian bisa baca tulisanku di sini (klik)

Kalau mau diskusi denganku, kontakku ada di sebelah kanan layar.

Selamat berwisata!


Jalan - Jalan ke Ekowisata Mangrove Wonorejo : Edisi Wisata Surabaya #2


Halo! Ini adalah artikel keduaku di Edisi Wisata Surabaya!

Kali ini aku bakal ngajak kalian jalan-jalan ke Ekowisata Mangrove Wonorejo.
Bosen kan jalan-jalan ke mall terus? Sekali-sekali kita jalan ke wisata alam yuk!

Ekowisata Mangrove Wonorejo



Sesuai dengan namanya, di tempat wisata ini kalian akan disuguhkan dengan pemandangan hamparan tumbuhan mangrove yang hijau.

1. Berkunjung ke Ekowisata Mangrove Wonorejo.

Untuk sampai ke tempat wisata ini, kalian dapat mengendarai motor dengan waktu tempuh sekitar 45 menit dari Balai Kota Surabaya.
Mendekati lokasi, jalan akan semakin sempit, tidak rata, dan dipenuhi kapur. Kalian juga bisa melihat beberapa tumbuhan mangrove liar di kiri jalan.
Setelah sampai, kalian bisa langsung memarkir motor kalian di tempat parkir yang telah disediakan.

2. Masuk ke Area Jogging Track Gratis



Terdapat beberapa area di Ekowisata Mangrove Wonorejo yang dapat kalian jelajahi. Salah satunya adalah area jogging track gratis. Kalian bisa langsung menemukan pintu masuk area ini dari tempat parkir motor.
Area ini berupa hamparan tanaman mangrove dengan jalan setapak yang terbuat dari kayu serta bambu. Jalan setapak dibuat memutar, sehingga kalian bisa menikmati hamparan mangrove dari berbagai sisi.

Akhir dari area ini adalah semacam food court dimana kalian bisa menikmati berbagai kuliner yang tersedia. Kalian bisa membeli makanan ringan, makanan berat, maupun minuman di area ini.

Sebagai catatan, lintasan jogging track ini tidak terlalu panjang. Hehe, namanya juga gratis. Untuk 1x keliling mungkin hanya membutuhkan waktu 5 – 15 menit.

3. Masuk ke Area Perahu Air



Ingin mendapatkan pengalaman wisata yang lebih menarik? Yuk coba perahu air!
Saat kalian berjalan di area jogging track gratis, kalian akan menemukan papan yang menunjuk ke arah kanan, kalau tidak salah tulisannya “Naik Perahu” (aku lupa, hehe). Selain itu ada juga petugas yang akan menawarkan kalian untuk pergi kesana. Fasilitas ini enggak wajib kok, jadi kalau kalian tidak mau naik perahu, ya abaikan saja hehe.

Selanjutnya, kalian bisa belok kanan mengikuti petunjuk papan kemudian berjalan terus sampai menemukan loket tiket naik perahu di sebelah kiri. Harganya lumayan, Rp 25.000 untuk satu orang (sudah termasuk pulang-pergi) untuk satu orang dewasa. Kalau untuk anak-anak Rp 15.000



Setelah membeli tiket, kalian bisa menunggu sampai perahu yang akan memberangkatkan kalian siap. Tidak usah khawatir rugi membeli tiket, karena pemandangan selama di atas air itu indah banget! Danaunya juga lumayan panjang, sehingga kalian akan menempuh perjalanan yang terasa cukup jauh. Nanti, kalian akan diturunkan di suatu lokasi yang masih termasuk dalam hutan mangrove.

4. Gazebo di atas Laut



Di lokasi ini, berjalanlah mengikuti petunjuk yang tersedia. Setelah itu, kalian akan disambut dengan pemandangan Laut Jawa yang sangat indah! Ada sekitar 7 gazebo ukuran besar di tengah laut yang bisa menjadi tempat kalian untuk bersamtai. Kalian bisa mencapai gazebo-gazebo tersebut dengan jembatan setapak dari bambu yang tersedia.




Di atas gazebo, kalian bisa menikmati pemandangan laut jawa, burung mencari makan, dan beberapa nelayan. Angin disini juga cukup keras, hati-hati jangan sampai ketiduran ya, hehe.

Setelah puas menikmati pemandangan di atas gazebo, kalian harus kembali ke titik penurunan kalian saat naik perahu tadi. Perahu penjemputan terakhir sekitar pukul 3 sore, jadi jangan sampai kalian masih tertinggal di atas gazebo melewati jam tersebut ya! Gak mau kan bermalam di hutan mangrove? :P
Kalian kemudian akan diantar kembali melewati danau sampai pada titik keberangkatan pertama.

5. Fasilitas jogging track lain.



Kalau tidak salah, aku juga melihat ada fasilitas jogging track lain yang memanjang di sepanjang danau (lintasan saat kita naik perahu). Tapi aku tidak sempat menjelajah area ini. Aku juga tidak tahu jogging track yang ini gratis atau berbayar, hehe.

~~~~~

Oke segitu dulu ya pembahasanku mengenai Ekowisata Mangrove Wonorejo.

Aku juga menulis pembahasan mengenai wisata Pantai Ria Kenjeran (Baru) – Kenjeran Park, kalian bisa baca tulisanku di sini (klik).
dan pembahasan mengenai wisata Surabaya North Quay, kalian bisa baca tulisanku di sini (klik).

Kalau mau diskusi denganku, kontakku ada di sebelah kanan layar.

Selamat berwisata!


Rabu, 12 Desember 2018

Jalan - Jalan ke Pantai Ria Kenjeran (Baru) - Kenjeran Park : Edisi Wisata Surabaya #1


Halo! Setelah beberapa bulan gak nulis, kali ini aku balik lagi dengan topik tempat wisata :)

Berangkat dari kebingunganku pas mau jalan-jalan ke beberapa tempat wisata di Surabaya (maklum, anak rantau), aku bakal menulis beberapa artikel untuk membantu kalian ^^

Kenjeran Park / Pantai Ria Kenjeran Baru



Apasih bedanya Kenjeran Park dengan Pantai Ria Kenjeran (Baru)? well, keduanya adalah sama! Tempat wisata ini sebenarnya terusan dari Pantai Ria Kenjeran lama, tapi karena dipoles dan ditata lebih cantik dengan konsep (seperti) taman, jadilah Pantai Ria memiliki dua nama baru ini.

Kalau kalian menelusuri Google Map, dan tertarik untuk mengunjungi objek wisata seperti Patung Budha Empat Muka, Pagoda Tian Ti, Patung Dewi Kwan Im, dan Kelenteng Sanggar Agung, mungkin kalian agak sedikit bingung bagaimana sih cara sampai ke beberapa objek wisata ini?

1. Masuk Lewat Pintu Masuk Kenjeran Park


Sebelum bisa sampai ke objek wisata, kalian harus masuk dulu lewat pintu masuk Kenjeran Park. Disini ada sejumlah harga yang harus kita bayar, misalnya Rp 15.000 untuk satu sepeda motor (untuk tiket mobil aku lupa, hehe).
untuk jalan menuju kesini, kalian tinggal klik aja Maps menuju Kenjeran Park.

2. Parkir di Dekat Objek Wisata Kya-Kya



Setelah membayar tiket masuk, kalian bisa lurus terus ke arah timur sampai menemukan tulisan “Kya-Kya”. disini kalian bisa memarkir motor kalian dengan membayar sejumlah harga, misalnya Rp 3000 untuk motor (untuk tiket mobil aku gak tahu, hehe).

Sebelum sampai di Kya-Kya, kalian akan melewati jalan yang cukup panjang dengan pemandangan apik di kanan dan kiri jalan, berupa bangunan-bangunan unik atau pepohonan.

3. Jalan Kaki Menuju Objek Wisata


Setelah memarkir kendaraan, kalian bisa turun dan berjalan kaki untuk sampai di objek wisata. Memang cukup jauh, tapi tentunya akan lebih menyenangkan. Kalian bisa masuk ke dalam area pantai Ria Kenjeran, disana kalian akan disambut oleh banyak penjual dan bangunan-bangunan unik.

Barang yang dijual beraneka ragam. Agak jauh dari pantai, kalian akan lebih banyak menemukan penjual makanan, baik makanan berat maupun ringan. Harga yang ditawarkan juga relatif murah (Rp 10.000-25.000). Mendekati bibir pantai, kalian akan menemukan banyak penjual pernak-pernik seperti gelang, kalung, gantungan kunci, ikat rambut, bahkan penjual hamster, kura-kura, dan ikan hias.

4. Objek Wisata

Dari tempat parkir, jika kalian terus berjalan lurus ke arah utara, kalian akan sampai pada dua objek wisata, yaitu Patung Budha Empat Muka dan Kelenteng Sanggar Agung.

Kelenteng Sanggar Agung


Dari arah pantai kenjeran, terus lurus ke arah utara lalu belok kanan setelah menemukan bangunan berpintu. Setelah sampai di depan kelenteng, akan ada petunjuk jalan di sebelah kanan bertuliskan “Jalan untuk pengunjung umum”. Nah, kalian masuk saja ke ruang itu guys (jangan masuk ke dalam kelenteng ya! Itu untuk orang sembahyang). Ikuti jalan dan nanti kalian akan sampai ke Patung Dewi Kwan Im (Patung Naga) yang berhadapan langsung dengan pantai Kenjeran. Wow!

Patung Budha Empat Muka



Dari arah pantai kenjeran, terus lurus ke arah utara lalu belok kiri setelah menemukan kawasan berpagar. Disana kalian akan mendapati objek wisata Patung Budha. Ukuran patungnya besar banget guys. Selain Patung Budha, ada juga 4 ekor patung gajah, serta 1 buah Patung Ganesha. Patung-patung ini dikelilingi oleh taman-taman kecil.

Pagoda Tian Ti


Setelah puas melihat objek wisata Patung Budha dan Patung Dewi Kwan Im, kalian bisa kembali ke tempat parkir motor/mobil tadi. Kemudian, berjalan lurus ke arah timur sampai menemukan bangunan Pagoda di sebelah kiri. Bangunannya cukup tinggi guys, bangunannya berwarna-warni sehingga bagus untuk spot foto.

5. Fasilitas Lain


Malas jalan kaki? Jangan khawatir, disini juga ada fasilitas sepur kelinci (kereta kecil) yang siap membawa kalian keliling Kenjeran Park. Biayanya juga murah banget, cuma 5.000 rupiah!

~~~~~



Oke segitu dulu ya pembahasanku mengenai Kenjeran Park Surabaya.

Aku juga menulis pembahasan mengenai Ekowisata Mangrove Wonorejo, kalian bisa baca tulisanku di sini (klik)
Dan Surabaya North Quay, kalian bisa baca tulisanku di sini (klik)

Kalau mau diskusi denganku, kontakku ada di sebelah kanan layar.


Selamat berwisata!


Rabu, 02 Mei 2018

Alasan Punahnya Budaya Nyontek dan Kerjasama di Bangku Kuliah

Banyak yang bilang bahwa kuliah merupakan masa dimana individualisme timbul sangat tinggi. Masing-masing orang mulai mementingkan dirinya sendiri dan kurang perduli terhadap teman-temannya yang lain. Kira-kira bener gak sih?

Suka gak suka, nyatanya pernyataan diatas memang terasa benar adanya. Terdapat beberapa perbedaan yang cukup mencolok antara masa SMA dengan kuliah. Salah satunya adalah hilangnya budaya “nyontek” dan “kerjasama” dikalangan siswa, yang kini sudah berganti menjadi mahasiswa.

Saat SMA dulu, datang pagi ke sekolah untuk menyalin PR teman rasanya merupakan pemandangan biasa. Siswa juga biasa saling tukar menukar PR lewat foto yang kemudian tersebar dengan cepat ke grup kelas, bahkan grup angkatan.

Tidak hanya masalah PR, berbagai ujian dan ulangan pun diwarnai dengan nyontek dan kerjasama antar teman. Saling tukar-menukar kertas, bisik-bisik, saling kirim jawaban lewat HP, mencontek dari buku yang disembunyikan di kolong meja, dan berbagai teknik nyontek “canggih” lainnya.

Image result for pusing saat ujian

Ketika memasuki bangku kuliah, pemandangan seperti itu akan sangat jarang kalian temui. Kenapa ya kira-kira? Buat kamu yang penasaran, berikut alasan punahnya budaya nyontek dan kerjasama di bangku kuliah :

  1. Pengawasan dan sanksi ujian yang sangat ketat
Waktu ujian saat SMA, siswa yang ketahuan menyontek mungkin hanya diberikan sanksi ringan seperti penyitaan buku, penyitaan HP, ditempatkan pada tempat duduk paling depan, atau paling sadis diambil kertas ulangannya. Namun ketika menghadapi ujian di bangku kuliah, sanksi bagi mahasiswa yang ketahuan nyontek beratnya bisa berkali-kali lipat.

Mulai dari dianggap tidak mengikuti ujian, harus mengulang mata kuliah, bahkan ada universitas yang langsung mendrop-out siswanya yang ketahuan menyontek saat ujian. Nah ini nih alasan yang membuat mahasiswa jadi takut banget buat nyontek.

  1. Tidak ada kolong bangku pada tempat duduk mahasiswa
Kegiatan perkuliahan, termasuk ujian, umumnya sudah menggunakan single chair yang hanya bisa diisi satu orang. Kursi tersebut hanya menyediakan “meja” yang ukurannya sempit, sehingga apapun yang kamu letakkan disana akan terlihat dengan mudah.

Berbeda dengan bangku SMA yang lebar, panjang, serta memiliki kolong meja. Kamu bisa meletakkan atau menempelkan contekan pada bagian samping, bawah, atau kolong meja dengan leluasa tanpa ketahuan pengawas.

  1. Tugasnya tidak lagi bersifat “satu jawaban benar”, sehingga jawabanmu dan temanmu mungkin saja tidak akan sama
Tugas rumah yang diberikan di dunia perkuliahan umumnya bersifat menguraikan dan analitis. Pertanyaan dengan awalan “apakah” atau “sebutkan” akan jarang sekali muncul, digantikan oleh pertanyaan yang berawal “mengapa” dan “bagaimana pendapat Anda”. Untuk menjawab soal-soal seperti ini, tentu aneh jika jawabanmu sama dengan salah satu atau bahkan seluruh teman kelasmu. Karena antara mahasiswa yang satu dengan lainnya pasti memiliki cara pikir yang berbeda-beda.

Hal ini berbeda dengan PR yang diberikan saat SMA, misalnya PR matematika. Sebaliknya, untuk PR dengan “jawaban pasti” seperti itu justru akan aneh jika kamu memiliki jawaban lain yang tidak sama dengan jawaban teman-temanmu.

Image result for menyalin PR teman di kelas

  1. Tidak ada sistem ranking kelas/angkatan
Sangat jarang ada universitas yang mengumumkan ranking dari hasil belajar (atau IPK) dari mahasiswanya. Hal ini membuat IPK menjadi konsumsi pribadi dan bahkan bersifat rahasia, yang tidak akan diketahui oleh mahasiswa lainnya. Sebagai akibatnya, mahasiswa akan menganggap segala usaha belajar, ataupun tugas rumah, juga merupakan tanggung jawab pribadi yang tidak perlu disamakan dengan mahasiswa lainnya.

Sedangkan ketika SMA, siswa-siswinya cenderung mengejar nilai tinggi hanya untuk menaikkan ranking mereka saja. Sehingga siswa-siswi ini menjadi takut apabila memiliki jawaban tugas/ulangan yang berbeda dengan teman mereka, karena takut nilai mereka akan menjadi yang jelek sendiri dibandingkan nilai teman-temannya.

  1. Kesibukan dan fokus yang berbeda-beda
Hampir seluruh kesibukan dari seluruh siswa SMA pasti sama, yaitu belajar, mengerjakan tugas, dan kemudian mengikuti bimbingan belajar tambahan. Fokus mereka juga sama, yaitu menguasai semua mata pelajaran sebanyak-banyaknya demi lulus ujian sekolah atau SBMPTN. Oleh karena itu, siswa-siswi SMA menaruh perhatian dan usaha yang sama pada semua mata pelajaran yang ada, dengan motto kerja sama dan “harus lulus bareng-bareng”.

Namun di bangku kuliah, mata kuliah yang ditawarkan sangat beragam dan dapat disesuaikan dengan minat mahasiswa yang bersangkutan. Beberapa mahasiswa mungkin saja tidak berminat pada suatu mata kuliah tertentu, sehingga mereka tidak akan ambil pusing dengan tugas mata kuliah tersebut. Sementara itu, mereka mungkin mengerjakan tugas mata kuliah lain (yang menjadi minatnya) dengan sangat baik.

Mahasiswa juga memiliki kesibukan yang sangat beragam, mulai dari kegiatan organisasi, kepanitiaan, lomba, sampai kerja part time. Oleh karena itu, jadwal kuliah menjadi sangat beragam sehingga pemandangan “mengerjakan PR bersama-sama saat pagi hari sebelum kelas” tidak akan pernah kamu lihat lagi.

Image result for anak kuliahan indonesia

Nah itu dia beberapa alasan punahnya budaya nyontek dan kerjasama di bangku kuliah. Apakah kamu juga mengalaminya? Ya, sebagai mahasiswa kita memang (katanya) dituntut untuk menjadi pribadi yang kreatif dan inovatif, jadi masa sih masih nyontek karya orang lain :D

Meskipun begitu, masa-masa nyontek dan kerjasama saat SMA memang kadang-kadang bikin kangen ya hehehe xD

Sekian tulisanku untuk kali ini. Kalau mau sharing-sharing, silahkan kontak aku lewat sosial media yang ada di kanan layar. Terimakasih! J

Senin, 23 April 2018

Manfaat Mengikuti Kegiatan Pengabdian Masyarakat


Halo! Ini adalah tulisan ketiga aku pada bulan April di blog ini. Topik kali ini adalah “Manfaat Mengikuti Kegiatan Pengabdian Masyarakat”. Menarik kan?

Untuk teman-teman yang berasal dari fakultas kesehatan masyarakat, kedokteran, keperawatan, atau jurusan sosiologi, psikologi, dan sejenisnya, pengabdian masyarakat (pengmas) mungkin sudah tidak asing lagi. Tapi untuk kamu yang sekarang ada di jurusan seperti hubungan internasional, ekonomi dan bisnis, hukum, dan sejenisnya, bisa jadi pengmas adalah hal yang tidak biasa bagimu.

Harapannya setelah membaca artikel ini, teman-teman mengetahui apa itu pengmas dan apa manfaat mengikutinya, sehingga teman-teman tertarik untuk berkontribusi aktif dalam pengmas J

Berikut adalah beberapa manfaat mengikuti pengmas:

Image result for pengabdian masyarakat

  1. Menumbuhkan Rasa Syukur
Ini manfaat yang pertama banget. Di dunia perkuliahan, seringkali kita terlalu ambisius dan iri dengan prestasi serta pencapaian orang lain, merasa diri kita selalu kurang dan tidak memiliki apa-apa. Padahal, ketika kalian terjun ke masyarakat, kalian akan sadar bahwa dapat memasuki bangku perguruan tinggi pun sudah termasuk keberuntungan yang luar biasa.

Masyarakat membutuhkan kita, dan mereka mengharapkan kita untuk datang dan membangun desa. Bukannya berlomba-lomba untuk bekerja memenuhi perkotaan J

  1. Inspirasi untuk Membuat Penelitian dan Karya Tulis
Karya tulis yang hebat seringkali berasal dari pengalaman. Ketika kalian terjun ke masyarakat, kalian akan menemukan beberapa masalah yang mungkin belum terpecahkan. Kalau kalian mampu menemukan solusi bagi masalah tersebut, kalian dapat menuangkannya lewat karya tulis atau bahkan PKM (Program Kreativitas Mahasiswa). Pencarian data pun lebih jelas dan mudah karena kalian tinggal mendatangi desanya secara langsung. Jadi kalian tidak perlu repot mencari data-data “hantu” lewat si mbah google. Hehehe

  1. Melatih Public Speaking
Berbicara dengan masyarakat sangat jauh berbeda dengan diskusi maupun presentasi di kampus. Pertama, tidak semua masyarakat paham dengan maksud dari pembicaraan kalian yang menggunakan kosa kata serba tinggi dan serba ilmiah. Untuk itu, kalian dapat belajar mencari padanan kata yang kira-kira mudah dicerna oleh masyarakat, apalagi jika harus menyesuaikan dengan bahasa daerahnya.

Kedua, kalian tidak bisa menggunakan metode hapalan saat bicara di depan masyarakat. Kalian tidak bisa membawa HP atau contekan kecil saat presentasi di depan masyarakat. Disini kalian dapat belajar bagaimana caranya bicara yang baik dengan memahami betul hal yang ingin dibicarakan.

  1. Memahami Betul “Potret” Masalah yang Ada di Indonesia
Berkuliah di tengah kota, seringkali kita membicarakan masalah sekedarnya saja tanpa tahu bagaimana kondisi langsung di lapangan. Apabila kita masuk desa, kita dapat mendengar bagaimana pendapat masyarakat yang sebenarnya mengenai suatu masalah. Atau bahkan, kita dapat secara langsung melihat masalah tersebut. Misalnya melihat balita gizi buruk, masyarakat yang buang air besar di kebun, anak kecil merokok, dan lain sebagainya.

  1. Bertemu dengan Banyak Karakteristik Orang
Sama dengan upaya mengenal teman-teman di kampus, apabila terjun ke masyarakat kalian akan bertemu dengan sifat dan karakter orang yang lebih beragam lagi. Ada tokoh masyarakat yang sangat cerdas dan berwibawa, ada pejabat daerah yang sangat ringan tangan dan mudah menolong, ada masyarakat yang apatis, cuek, dan sebagainya. Disini kita dituntut untuk dapat memahami mereka dan membuat suatu gebrakan yang dapat menyentuh seluruh karakteristik masyarakat tanpa kecuali
.
Image result for pengabdian masyarakat

Ada banyak sekali program pemberdayaan, ada yang sifatnya kontinyu selama bertahun-tahun, ada yang mengharuskan kita untuk menetap selama sebulan, dan ada pula yang hanya sehari-dua hari langsung selesai. Kalian bisa mencobanya sesuai minat kalian.

Selain mendapatkan SKP (hehe) kalian juga bisa mendapatkan pahala dari mengikuti kegiatan pengabdian. Percaya deh! Tidak ada perasaan yang lebih bahagia ketimbang saat melihat anak-anak, atau masyarakat, tersenyum tulus karena berterimakasih atas pengabdian yang telah kalian berikan. 

Good luck!

Ingin berbagi pengalaman? Silahkan hubungi aku via kontak yang tertera di kanan layar J

Tata Cara Seleksi Mahasiswa Berprestasi (Mawapres) Tingkat Fakultas


Halo! Ini adalah tulisan kedua aku pada bulan April di blog ini.

Kali ini aku akan membahas mengenai “tata cara seleksi mahasiswa berprestasi (mawapres) tingkat fakultas”. Harapannya untuk teman-teman yang ingin mengikuti seleksi mawapres, kalian bisa mendapatkan sedikit gambaran dari artikel ini.

Oia, disini aku tidak akan menuliskan cara belajar yang efektif, cara membuat karya tulis, atau sejenisnya ya. Disini aku murni menjelaskan tata cara pemilihannya saja. Selebihnya, kalian harus berusaha sendiri. Calon mawapres toh? :p

Image result for mahasiswa berprestasi

Ini dia beberapa tahapan pemilihan mawapres tingkat fakultas : 

  1. Seleksi administrasi
Tahap pertama, kalian akan diminta untuk mengumpulkan beberapa berkas antara lain :
-          CV
-          Fotokopi piagam prestasi, organisasi, dan kepanitiaan
-          Fotokopi KHS
-          Fotokopi KTM
-          Surat tanda lulus kaderisasi, surat tanda bebas narkoba

Dan beberapa persyaratan lain tergantung fakultas. Dan ada satu tambahan lagi yang paling penting, yaitu :

-          Esai
Esai disini temanya telah ditentukan oleh pihak DIKTI. Jadi temanya sama se-Indonesia. Temanya pun masih bersifat sangat umum, dan kalau kalian membaca panduan mawapres, kalian akan menemukan beberapa sub tema yang bisa dipilih. Sub tema disini juga sifatnya masih umum, seperti ekonomi, teknologi, kesehatan, dan sebagainya. Kalian bisa memilih sesuai dengan minat kalian. Selain itu, kalian juga tidak harus memilih tema esai sesuai jurusan. Jadi kalau kalian dari jurusan akuntansi, membuat esai dengan tema kesehatan pun tidak masalah.

  1. Pengumuman Peserta Lolos Final
Esai yang teman-teman buat nantinya akan diseleksi untuk bersaing dengan esai-esai lain dari satu fakultas. Selanjutnya, dari seleksi administrasi akan dipilih beberapa orang untuk maju ke babak final. Jumlah yang dipilih bervariasi setiap tahun, tergantung peraturan DIKTI. Contohnya untuk tahun 2017 dipilih 8 finalis, 4 orang angkatan 2015 dan 4 orang angkatan 2016. Jangan khawatir, di babak final ini kalian hanya berlomba melawan angkatan kalian sendiri kok, tidak melawan angkatan kakak/adik kelas.

  1. Pembuatan Karya Tulis
Setelah dinyatakan lolos final, tahap selanjutnya adalah membuat karya tulis. Karya tulis yang kalian buat boleh mengambil tema yang sama, atau bahkan menjabarkan esai yang sudah kalian buat sebelumnya. Namun kalian boleh juga mengangkat topik yang berbeda sama sekali. Jangan lupa, kalian juga harus menyiapkan power point (ppt) untuk presentasi. Supaya ketika mendekati hari H, kalian tidak kelabakan. Perlu diperhatikan, jarak antara pembuatan karya tulis dengan presentasi tidak terlalu lama, kurang lebih sekitar 1 bulan kurang.

Setelah mengumpulkan karya tulis pertama kali, biasanya karya tulis tersebut akan diperiksa dan direvisi dulu oleh dosen. Kemudian akan diserahkan kembali pada kalian. Setelah menyelesaikan revisi, barulah kalian mengumpulkan karya tulis yang sifatnya final dan siap dipresentasikan.

  1. Pertarungan di Babak Final
Di Fakultas Kesehatan Masyarakat Unair, babak final pemilihan mawapres terdiri atas tes presentasi karya tulis dan tes kepribadian.

Untuk tes presentasi, mekanismenya sama persis dengan lomba karya tulis pada umumnya, presentasi 10 menit dan tanya jawab 20 menit. Uniknya, pada tes presentasi ini akan ada salah satu atau dua juri yang akan mengajukan pertanyaan dalam bahasa inggris. Tentunya, kalian diharuskan untuk menjawabnya dalam bahasa inggris juga.

Sebagai catatan, kalian akan mendapat poin plus apabila mempresentasikan karya tulis menggunakan full english. Namun sebagai konsekuensi, kalian juga harus siap jika tanya jawab dengan dewan jurinya full english juga, hehe.

Untuk tes kepribadian, kalian akan diminta untuk wawancara empat mata dengan seorang penguji. Tenang, tesnya berbahasa Indonesia kok, wkwk. Disini pertanyaan yang terlontar bisa berbagai macam dan beragam, tergantung dari jawaban kalian. Penguji bisa mengorek masa lalu kalian, daerah kalian berasal, cita-cita dan harapan kalian, serta bagaimana sikap kalian dalam menjalani keseharian. Beberapa teman saya, malahan ada yang menangis setelah keluar dari ruang tes kepribadian. Entah apa yang mereka bicarakan.

  1. Rekapitulasi Nilai dan Pengumuman Juara
Tanpa menunggu lama, biasanya pengumuman penyabet gelar mawapres akan dilaksanakan segera setelah seluruh tes dan rekapitulasi nilai selesai. Penyerahan simbol hadiah juga akan segera diberikan kepada pemenang. Untuk kalian yang belum menjadi juara biasanya juga tetap mendapat selempang finalis dan cinderamata mawapres.

Image result for presentasi karya tulis

Bagaimana? Tertarik mengikuti mawapres di fakultas kalian? Kalau kalian masih semester awal, kalian bisa mempersiapkan diri dari sekarang J

Sebenarnya seleksinya tidak sulit, asalkan kalian percaya bahwa diri kalian mampu untuk meraih gelar tersebut. Perbanyak prestasi kalian baik akademis maupun non-akademis. Saya pun masih sangat banyaaaaak (banget) kekurangan, dan semoga kita bisa sama-sama terus belajar x)

Buat kalian yang mau sharing-sharing, hubungi aku via kontak di kanan layar ya! J