BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan jaman, pemerintah mulai
melakukan berbagai usaha untuk menyelamatkan Indonesia dari ketertinggalan.
Sistem dari berbagai bidang pun direnovasi, termasuk juga di dalamnya bidang
pendidikan. Adapun salah satu usaha yang dilakukan pemerintah adalah menyusun
kurikulum baru, yaitu kurikulum 2013 yang menekankan proses belajar aktif dari
pihak siswa. Untuk itu, materi ajaran lama pun diganti dengan materi ajaran
yang lebih efektif dan bermanfaat. Tak terkecuali untuk mata pelajaran Bahasa
Indonesia.
Pada kurikulum 2013, Bahasa Indonesia ditempatkan sebagai
penghela mata pelajaran lain. Oleh karena itu, Bahasa Indonesia harus berada di
depan semua mata pelajaran lain. Adapun perubahan yang sangat kentara adalah
pada kurikulum baru ini pembelajaran Bahasa Indonesia untuk SMA/MA/SMK/MAK
kelas X disusun berbasis teks baik tulis maupun lisan. Tumpuannya bahwa Bahasa
Indonesia sebagai wahana pengetahuan yang tersaji melalui berbagai jenis teks
yang bersifat fungsional. Adapun jenis-jenis teks yang akan dipelajari terdiri
dari berbagai macam, antara lain teks laporan, teks prosedur, teks eksposisi,
teks negosiasi, dan teks anekdot. Pada kesempatan ini, kita akan fokus
membahas tentang teks anekdot.
Anekdot sangat bermanfaat untuk menyampaikan kritik
secara sopan dan menghibur. Adapun yang sering dijadikan bahan kritikan adalah
sistem pelayanan publik dan sasaran kritikan biasanya ditujukan pada
petinggi/pejabat negara.
Apa itu pelayanan publik? Pelayanan publik adalah
rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan bagi setiap warga
negara sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Pelayanan publik
disediakan oleh para penyelenggara pelayanan publik, yaitu suatu badan
berbentuk lembaga/organisasi yang dibentuk semata-mata untuk kegiatan pelayanan
publik. Selanjutnya, orang-orang yang bekerja di lembaga itu disebut pelaksana
pelayanan publik. Adapun pelayanan publik tersebut nantinya akan dinikmati
manfaatnya oleh masyarakat.
1.2 Tujuan Penulisan
Teks anekdot merupakan hal yang sangat penting untuk
diketahui dan dipelajari, karena jenis teks ini sering kali digunakan
sebagai sarana penyampaian kritik dan aspirasi masyarakat terhadap pelayanan
publik, baik dalam lingkup yang
sempit maupun yang lebih luas. Untuk itu, kami membuat makalah ini dengan
beberapa tujuan sebagai berikut :
a)
Mengembangkan
kemampuan menyusun teks anekdot dengan bahasa yang baik dan benar serta
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
b)
Mampu
mengidentifikasi pengertian, struktur, kaidah, dan ciri-ciri anekdot.
c)
Mampu
memberikan tanggapan terhadap suatu usulan melalui suatu anekdot.
1.3 Ruang Lingkup Materi
Adapun materi yang akan kita bahas pada makalah ini
adalah seluk beluk tentang teks anekdot, antara lain pengertian, struktur,
kaidah, dan ciri-ciri teks anekdot.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Teks Anekdot
Anekdot adalah
cerita singkat yang menarik dan mengandung unsur humor. Biasanya berupa
kritikan dalam pelayanan publik yang dikemas melalui humor. Adapun pelayanan
publik meliputi bidang hukum, sosial, politik, budaya, pendidikan, lingkungan,
administrasi, dan transportasi.
Teks anekdot juga
dapat berisi peristiwa-peristiwa yang membuat jengkel atau cerita konyol.
Perasaan tersebut merupakan krisis yang ditanggapi dengan reaksi dari pertentangan
antara nyaman dan tidak nyaman, puas dan frustasi, serta tercapai dan gagal.
Adapun anekdot sangat baik untuk menyampaikan kritik terhadap
persoalan-persoalan yang ada.
Tidak semua
cerita lucu dapat digolongkan sebagai anekdot. Karena ada beberapa cerita
(misalnya lawak dan pengalaman lucu) tidak mengandung kritikan terhadap
pelayanan publik dan hanya bersifat menghibur. Anekdot dapat ditemukan pada
berbagai media, baik media cetak (koran/majalah) maupun media sosial
(internet/twitter)
2.2 Ciri-ciri Teks Anekdot
Adapun ciri khas teks anekdot yang membedakannya dari
teks-teks lainnya adalah :
a. Bersifat lucu / humor
b.
Mengandung
kritik atau sindiran
c.
Mengenai
tokoh atau cerita penting / terkenal
d.
Mempunyai
maksud / tujuan tertentu
e.
Bersifat
menghibur
2.3 Tujuan Pembuatan Teks Anekdot
Tujuan dari teks anekdot adalah mengkritik suatu
permasalahan atau fenomena penting yang kerap terjadi di lingkungan kita. Namun
agar tidak menyinggung orang yang diberi kritik, maka kritikan tersebut dikemas
dalam sebuah cerita lucu. Adapun sasaran kritikan anekdot biasanya adalah para
petinggi/pejabat negara.
2.4 Struktur Teks Anekdot
Adapun unsur-unsur yang harus ada dalam teks anekdot :
1. Abstrak : adalah bagian awal paragraf yang berfungsi
memberi gambaran tentang isi teks. Biasanya akan menunjukkan hal unik yang akan
ada dalam teks.
2. Orientasi : bagian yang menunjukkan awal kejadian atau
latar belakang bagaimana peristiwa terjadi, diceritakan penulis dengan detail.
3. Krisis : bagian dimana hal atau masalah unik yang lucu
tersebut muncul dan terjadi pada orang yang diceritakan
4. Reaksi : bagian dimana orang yang diceritakan tadi
menyelesaikan masalah yang ada pada bagian krisis tadi.
5. Koda : bagian akhir dari suatu anekdot. Bisa juga memberi
kesimpulan tentang kejadian yang dialami oleh orang yang diceritakan.
2.5 Kaidah Kebahasaan Teks Anekdot
Adapun kaidah penulisan teks anekdot :
a. Menggunakan waktu lampau
b. Pertanyaan retorika
c. Konjungsi waktu
d. Mengandung unsur humor
e. Melibatkan tokoh atau cerita yang dikenal masyarakat
2.6 Contoh Teks Anekdot
Rokok
Di suatu pagi, Andi sedang berjalan menuju sebuah halte dimana
orang-orang sedang menunggu bus untuk pergi ke tempat kerjanya. Sesampainya di
halte, dia bertemu seorang buruh pabrik yang sedang merokok. Andi lalu memulai
percakapan, “aduh, tebal sekali asap bus yang lewat tadi.” Buruh itu menjawab,
“iya, tebal sekali.” Andi kemudian bertanya, “bagaimana tanggapan anda terhadap
orang yang membuat polusi lebih dari asap bus itu?” buruh itu pun kembali
menimpali, “oh, hajar aja.”
Andi kemudian menghajar buruh itu dan kemudian memberikannya
sebuah brosur. Rupanya brosur tersebut berisi “ASAP ROKOK MENGANDUNG POLUTAN 10
KALI LIPAT DARI MESIN DIESEL, BERDASARKAN RISET INSTITUTE KANKER NASIONAL
ITALIA.” Buruh itu pun manggut-manggut dan mematikan rokoknya.
Dalam cerita tersebut,
• Abstraksi : di suatu pagi, Andi sedang berjalan menuju
sebuah halte.
• Orientasi : orang-orang sedang menunggu bus untuk pergi
ke tempat kerjanya.
• Krisis : bertemu seorang buruh pabrik yang sedang merokok
dan menghajar buruh itu dan kemudian memberikannya sebuah brosur.
• Reaksi : Buruh itu pun manggut-manggut.
• Koda : buruh itu mematikan rokoknya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang kami dapatkan setelah mengupas secara
mendalam tentang teks anekdot diatas adalah bahwa membuat teks anekdot
merupakan salah satu kreativitas yang cukup bermanfaat untuk dipelajari. Hal
ini diperlukan apabila kita ingin menyampaikan kritik atau sindiran terhadap
fenomena penting yang terjadi di lingkungan masyarakat, agar tidak menyinggung
perasaan pihak-pihak lain kita dapat menuangkannya dalam bentuk teks anekdot
yang lucu dan menghibur.
3.2 Saran
Saran yang dapat penulis ajukan dalam beranekdot antara
lain sebagai berikut :
a) Pastikan bahwa anekdot yang Anda susun mengandung unsur
humor dan bersifat menghibur
b) Pastikan bahwa kritikan yang ada pada anekdot Anda
nantinya akan berdampak positif bagi lingkungan sekitar Anda.
c) Perhatikan selalu kaidah-kaidah dalam penulisan teks
anekdot.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar