Judul :
Mengamati
proses osmosis dan difusi melalui percobaan perendaman kentang
Tujuan :
- Membedakan
larutan hipotonis dan hipertonik
- Mengetahui
proses osmosis dan difusi beserta efeknya pada umbi kentang
- Sebagai
penerapan kurikulum 2013
Alat dan Bahan :
Bahan = kentang, garam secukupnya, air
Alat = 2 buah gelas beker 250ml, pisau/cutter
Cara
Kerja :
-
Isi 2 gelas beker dengan air
masing-masing 100ml. Beri label gelas A dan gelas B
-
Pada gelas A, tuangkan garam
secukupnya (untuk membentuk larutan garam). Gelas B dibiarkan berisi air saja
-
Potong kentang menjadi 2 bagian
yang berukuran sama. (bentuk boleh bebas, namun dalam percobaan ini kami
menggunakan kentang berbentuk balok)
-
Masukkan potongan kentang ke
dalam gelas beker masing-masing 1 potongan
-
Diamkan selama kurang lebih 30
menit
-
Catat dan foto hasil pengamatan
anda
Hasil
Pengamatan:
1. Pada
gelas beker berlabel A (larutan garam)
Ternyata setelah didiamkan selama
kurang lebih 30 menit, tekstur kentang menjadi lunak/lembek. Kentang juga
terasa lebih ringan dibandingkan dengan sebelum direndam. Hal ini menunjukkan
bahwa massa kentang mengalami pengurangan.
Hal
ini diakibatkan oleh peristiwa osmosis (perpidahan molekul pelarut/air dari
larutan hipotonik ke larutan hipertonik). Akibatnya air yang ada di dalam
kentang, yang bersifat lebih hipotonik dibandingkan larutan garam, merembes
keluar dari kentang. Kentangpun kehilangan banyak air sehingga menjadi lembek
dan massanya berkurang.
Selain
itu, terjadi pula peristiwa difusi (perpindahan molekul zat dari larutan
hipertonik ke larutan hipotonik). Yaitu berupa perpindahan molekul larutan
garam ke dalam kentang.
2. Pada
gelas beker berlabel B (hanya berisi air)
Ternyata
setelah didiamkan selama kurang lebih 30 menit, tekstur kentang menjadi lebih
keras. Kentang juga terasa lebih berat dibandingkan dengan sebelum direndam.
Hal ini menunjukkan bahwa massa kentang mengalami pertambahan.
Hal ini
diakibatkan oleh peristiwa osmosis (perpidahan molekul pelarut/air dari larutan
hipotonik ke larutan hipertonik). Akibatnya molekul air, yang bersifat lebih
hipotonik dibandingkan air dalam kentang, merembes masuk ke dalam sel-sel
kentang. Sel-sel kentang menjadi turgid sehingga
mengeras dan membuat massa kentang bertambah.
Adapun
pada gelas B ini tidak terjadi peristiwa difusi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar