a. Sejarah
Sejarah
berasal dari bahasa arab, syajaratun -> syajarah -> sajarah ->
sejarah. Yg berarti pohon.
Kenapa
disebut pohon? Pohon memiliki akar kemudian batang dan buah. Begitu juga
sejarah. Sejarah adalah akar suatu bangsa, apa akarnya maka itulah buahnya. Apa
sejarahnya maka itulah generasi penerus sekarang. Jika diibaratkan, akar{masa
lampau} batang{masa sekarang} buah{masa depan}
Sejarah
adalah suatu ilmu yg mempelajari berbagai peristiwa M.Hidup(tak hanya manusia)
dari masa lampau, masa kini, dan yg akan dtg yang terus mengalami kemajuan.
Sejarah
sebagai peristiwa yaitu kenyataan/kejadian yg nyata terjadi & terjadi hanya
sekali
Sejarah
sebagai kisah yaitu penceritaan peristiwa sejarah yg dapat dilakukan berulang –
ulang.
Sejarah
dikaitkan dengan berbagai ilmu : biologi {fosil, flora, fauna} ; geografi
{lapisan bumi} ; matematika {menghitung IQ manusia purba ; kimia {reaksi kimia
sehingga menjadi fosil}
b. Masa
Praaksara
Manusia
purba walaupun belum mengenal tulisan namun sudah mengenal kebudayaan. Kebudayaan
tersebut mereka dapatkan dari proses pengamatan, mendengar secara lisan ataupun
berdasarkan pengalaman.
Praaksara
berasal dari kata Pra yg berarti sebelum dan aksara yang berarti tulisan.
Sedangkan Nirleka berasal dari kata Nir yg berarti tidak/tanpa dan leka yg
berarti tulisan. Kedua istilah itu berarti zaman dimana manusia tidak/belum
mengenal tulisan.
Pemakaian
istilah prasejarah dihindari karena prasejarah berarti sebelum adanya sejarah
berarti sebelum adanya kebudayaan / aktivitas manusia. Padahal walau belum
mengenal tulisan manusia sudah memiliki kebudayaan.
Masa
praaksara dimulai sejak manusia ada dan berakhirnya tidak sama di semua tempat.
Diakronis
berasal dari bahasa latin, dia berarti melalui dan chronicus berarti waktu.
Berarti pola fikir ini dibahas dengan mengutamakan dimensi waktu / berdasarkan
urutan waktu atau kronologi peristiwa. Sifatnya memanjang dalam waktu namun
terbatas dalam ruang, tidak menganilisis lebih dalam. Contoh : pembagian masa
neolitikum mesolitikum berdasarkan periode.
Sinkronis
lebih mengutamakan dimensi penggambaran yg meluas dalam ruang. Artinya dikaji
secara luas dari berbagai sudut pandang. Sifatnya meluas dalam ruang namun
terbatas dalam waktu, disertai analisis dari segi sosial/politik/... ; contoh
periode neolitikum ditinjau dari segi sosial.
Cara
mempelajari kehidupan praaksara yaitu :
1.
Meneliti / merekontruksi fosil /
artefak (alat – alat yg digunakan manusia purba untuk memenuhi kebutuhannya) /
candi
2.
Mendengarkan cerita orang tua /
folklore
3.
Melalui folksong
4.
Melalui upacara” yg masih ada di
jaman sekarang, contoh : topeng sidakarya.
Ruang
adalah tempat terjadinya peristiwa sejarah. Periodisasi adalah pembabakan waktu
untuk berbagai peristiwa (bersifat subjektif) dengan rentang waktu panjang.
{ex:jaman sejarah}. Kronologi adalah penentuan urutan waktu terjadinya
peristiwa. Dibuat dalam hitungan hari/tahun. Kronik adalah catatan waktu
terjadinya peristiwa dibuat dalam hitungan jam.
c. Pembabakan
Zaman
-
Berdasarkan Arkeologi (benda”
peninggalan)
1.
Zaman Batu : sebagian besar
peralatannya terbuat dari batu.
@Zaman palaeolitikum / batu tua :
terjadi pada pleistosen akhir. Alatnya berupa perkakas yg terbuat dari batu
& tulang yg sangat sederhana, masih kasar dan belum diasah. Digunakan oleh
homo erectus dan megantropus.
@zaman mesolitikum / batu tengah
: terjadi pada akhir zaman es. disebut jaman berburu dan mengumpulkan makanan
tingkat lanjut, manusianya sudah menetap.
@zaman neolitikum / batu muda :
1500 SM. dari food gathering menjadi food producing. Mereka menetap pada rumah
panggung untuk menghindari binatang buas. Hidup dengan bercocok tanam, membuat
tembikar dan tenunan, juga lumbung padi untuk persiapan padi dan gabah.
@zaman megalitikum / batu besar :
telah mengenal kepercayaan animisme {percaya roh leluhur mendiami benda
tertentu: pohon,batu, keris} dan dinamisme {prcaya benda memiliki kekuatan gaib
yg berpengaruh pada keberhasilan dan kegagalan hidup sesorang} dan kepercayaan
rohaniah {mmperlakukan org mati secara baik untuk penghormatan}
2.
Jaman logam
Indonesia hanya mengalami zaman
besi dan perunggu tanpa zaman tembaga. Pada masa ini disebut masa perundagian
karna muncul golongan undagi yg terampil melakukan pekerjaan tangan. Kepandaian
melebur didapat dari kebungdayaan tongson di teluk tonkin vietnam. Kebudayaan
perunggu adalah asimilasi antara masyarakat asli indonesia (proto melayu) dgn
deutro melayu.
-
Berdasarkan Geologi ( umur
lapisan bumi)
1.
Arkeozoikum / azoikum (4.5 – 2.5
milyar TL)
Disebut masa kehidupan purba.
Merupakan awal terbentuknya kerak bumi, hidrosfer litosfer, dan lempeng
tektonik penyebab gempa. Lingkungan hidupnya mirip seperti mata air panas dan
merupakan awal munculnya kehidupan bakteri seperti bakteri dan ganggang di
dalam samudra.
2.
Palaeozoikum (2.5 Milyar – 245
juta TL)
Adlah masa kehidupan awal.
Mikroorganisme ber sel satu menjadi sel banyak misal enkariotes dan
prokariotes. Muncul hewan invertebrata bertubuh lunak contoh ubur” & cacing
di laut dangkal. Masa ini terbagi dari zaman kambrium (muncul benua besar
bernama Gondwana), ordovisium, silur, devon (samudra menyempit), karbon (benua
bergabung membentuk benua Pangea), dan perm.
3.
Mesozoikum (245 – 65 juta TL)
Adalah zaman sekunder dimana bumi
mulai stabil, iklim mulai bersahabat, curah hujan turun. Reptil berukuran besar
muncul.
@trias : bumi menjadi kering
& tak subur. Dinosaurus & reptilia laut raksasa muncul
@jura : dinosaurus/tyranosaurus
menguasai daratan . ichtiyosaurus lautan, pterosaurus udara. Pangea terpecah
@kapur : dinosaurus punah karena
terjadi perubahan iklim hangat jadi dingin sehingga tak dapat beradaptasi.
4.
Neozoikum (65 – 1.8 juta TL)
Zaman kehidupan baru dimana
binatang raksasa punah
@zaman tersier : muncul primata
& burung bergigi berukuran besar, fauna laut seperti molusca &
echinodermata, tumbuhan berbunga terus berevolusi. Keadaan iklim ekstrem.
@zaman kuarter :
$pleistosen : 1.8 juta – 10rb TL,
munculnya manusia purba, terjadi 5 kali jaman glasial, daratan tertutup es.
$holosen : 10rb TL – skrg, muncul
manusia modern.
d. Latar
belakang zaman glasial
Pada
kala pleistosen/neozoikum, gungung berapi terus beraktivitas, meletus dan
meledakkan magma. Saat bumi bergoncang seketika suhu bumi berubah, apabila
dingin sangat dingin, sehingga lautan berubah menjadi es (glasial). Gempa
berikutnya suhu bumi berubah naik, sangat panas, es mencair kembali dan
muncullah paparan sunda (bentangan laut di lautan Indo Barat) & sahul.
e. Pembentukan
kepulauan Indonesia
Mulai
terjadi sejak 60 juta tahun lalu, akibat aktivitas tektonik di zaman tersier yg
kuat karena merupakan pertemuan 3 lempeng dunia, indoaustralia di selatan,
eurasia di utara, pasifik di timur. Pada pleistosen sebagian besar daratan
dunia tertutup es sehingga penurunan permukaan air laut 100-150 m, laut dangkal
berubah jadi daratan. Akibat proses interglasiasi (pencarian kembali air laut)
pada periode holosen, daratan tenggelam menjadi laut dangkal dna terjaid
pemisahan wilayah InBar-AsTeng & InTim-Austra ; proses inti sangat
berpengaruh bagi flora & fauna indon yaitu flofa InBar mirip dngn flofa
Asia dan Flofa InTim mirip dngn flofa Austra.
f. Manusia
Purba di Indonesia
1. Meganthropus
Palaeojavanicus : ditemukan Von Koegniswald 1941 di lembah sungai Bengawan Solo
di desa sangiran. Merupakan manusia praaksara tertua dan ditemukan berupa
fragmen rahang kanan bawah & rahang kiri atas. Diberi nama demikian yang
berarti manusia raksasa tertua dari Jawa. Ciri ciri :
-
Badan tegap
-
Geraham besar, suka makan
tumbuhan, alat kunyah kuat
-
Muka masif, tak memiliki dagu,
kening menonjol, pipi tebal, kepala belakang menonjol
-
Tinggi 210 cm, vol otak 1000 –
1350 cc
Sampai saat ini para ahli
kesulitan mengidentifikasi keberadaan & peninggalannya
2. Pithecanthropus
: adalah manusia kera yg paling banyak daerah persebarannya. Ditemukan di
pleistosen awal, tengah, dan akhir. Habitat di padang rumput dengan pohon
jarang untuk memudahkan berburu. Senang hidup ditempat terbuka &
berkelompok. Ciri umum :
-
Tinggi 160 – 180 cm
-
Vol otak 750 – 1300 cc
-
Tak punya dagu, alat penguyah tak
sebahat Megantropus
@pithecantropus Mojokertensis :
manusia kera dari mojokerto. Adalah pithecanthropus tertua ditemukan tahun 1936
oleh Von Koegniswald. Di lapisan pleistosen bawah berupa tengkorak anak – anak.
Ciri – ciri:
-
Kening menonjol, muka menonjol,
tulang pipi kuat
-
Badan tegap, vol otak 650 – 1000
cc
@pithecantropus Erectus : manusia
kera yg berjalan tegak yg daerah persebarannya paling luas, di temukan di
KedungBrubus, Trinil dan Ngawi pada pleistosen tengah oleh Eugene Dubois thun
1890 di tepi sungai bengawan solo. Ciri ciri:
-badan tegap
-rahang masif, tanpa dagu,
tengkorang lonjok, tonjolan kening
- suka makan daging mentah, alat
kunyah kuat
- tinggi 160 – 180 cm
- vol otak 170 – 1000 cc
Manusia ini memiliki intelegensi
tinggi karena kebiasaannya menggunakan api. Penggunaan api memrlukan
perencanaan jangka panjang & kerjasama kelompok.
3. homo
sapiens : adalah manusia cerdas yang telah mampu membentuk peralatan sederhana
dari batu & tulang untuk berburu & mengolah makanan. Mereka suka hidup
mengembara dan Dengan kapasitas otak jauh lebih besar dari manusia purba lain,
mereka juga muncul sebagai spesies yg sangat tangguh dalam beradaptasi. Ciri
ciri :
-
Tengkorak besar, vol otak 1650 cc
-
Tinggi min 173 max 210 cm
-
Dahi agak miring, rahang bawang
masif, gigi besar
-
Muka datar dan lebar
-
Langit langit mulut besar dan
dalam
@homo wajakensis : ditemukan
tahun 1889 oleh Eugene Dubois di sungai Brantas Wajak, Tulungagung Jatim di
pleistosen atas. Digolongkan cerdas karena telah mengenal upacara penguburan.
@homo soloensis : oleh Weidenrich
& Von Koegnigswald tahun 1931 – 1934 di Tepi sungai bengawan solo,
Ngandong. Ciri ciri :
-
Vol otak 1000 – 2000 cc
-
Tinggi : 130 – 210 cm
-
Otak telah berkembang terutama
kulit otak dan otak kecil
-
Otot tengkuk menyusut sehingga
alat pengunyah berupa gigi dan rahang menjadi kecil shingga mukanya tak lagi menonjol
-
Telah dapat berjalan &
berdiri secara sempurna
@homo floeresiensis : merupakan
keturunan homo erectus, Ditemukan oleh para peneliti indonesia & australia di
Goa Liang Bua tahun 2003. Mereka menemukan fosil manusia kerdil/hobbit yg
ukurannya tidak lebih besar dari anak berumur 5 tahun. Berat 30 cm dan tinggi
100 cm , vol otak 380 cc. Homo ini hidup sejaman dengan gajah pigmi / kerdil
dan gajah stegodon / purba berukuran kecil sehingga dapat diambil hipotesis
bahwa pada masa itu M.Hidup menyesuaikan diri dari seleksi alam dengan
berevolusi menjadi lebih kecil. Menurut mahasiswa ia adalah nenek moyang dari
orang katai flores penderita microcephalia.
g. Tempat
penemuan manusia purba
1.
Sangiran : berupa kubah raksasa
dan cekungan di bagian pusat kubah akibat erosi di puncaknya. Berupa perbukitan
gelombang sehingga deformasi geologisnya menyebabkan tersingkapnya berbagai
lapisan yang mengandung fosil & artefak.
-
P E C Schemulling = 1864, fosil
vertebrata
-
Dubois = tak menemukan apapun
1895
-
L JC Van Es = membuat peta
geologi
-
Von Koegsnigswald = peralatan
manusia dari batu kalsedon
2.
Trinil : penggalian alluvial
bengawan solo (Eugene Dubois) ; fosil hewan tumbuhan (Selenka)
3.
Wajak : B D Reischoten= fosil
tengkorak manusia. Eugene menetap selama 5 tahun.
4.
Flores.
thaks , sangat membantu ^-^
BalasHapusmakasih, ngebantu banget
BalasHapus