Kegiatan 1
Judul :
Mengamati jaringan kambium
gabus batang tanaman singkong
Tujuan :
Mengetahui struktur jaringan kambium gabus
Alat dan Bahan :
Bahan = Batang tanaman singkong, larutan eosin (pewarna merah)
Alat = mikroskop, silet, gelas benda, kaca penutup, pipet
tetes
Cara Kerja :
- Ambillah
sepotong batang tanaman singkong
- Dengan
menggunakan silet, irislah batang tersebut berupa sayatan melintang setipis
mungkin
- Teteskan
air pada gelas benda, kemudian letakkan preparat sayatan singkong di atasnya.
Teteskan larutan eosin menggunakan pipet tetes
- Tutup
preparat menggunakan kaca penutup
- Amati
di bawah mikroskop dan gambar / foto hasil pengamatan anda
Hasil Pengamatan :
Jaringan
kambium gabus yang kita amati pada batang singkong merupakan perwakilan
pengamatan dari sel-sel yang telah mati layaknya yang dilakukan oleh Robert
Hooke. Dapat kita lihat ruang-ruang kecil yang tampaknya kosong, tidak memiliki
inti sel. Hal tersebut dikarenakan sel gabus tersebut sudah tidak hidup lagi.
Sel gabus ini dibentuk oleh kambium gabus / felogen, dimana sel gabus akan mengandung
suberin dan kutin. Adapun sel-sel gabus ini bertugas menggantikan fungsi
sel-sel epidermis sehingga letaknya sangat rapat hampir tidak ada ruang antar
sel.
Kegiatan 2
Judul :
Mengamati jaringan pengangkut
pada batang tanaman pacah
Tujuan :
Mengetahui cara kerja pembuluh xylem serta kenampakan dari
pembuluh xylem
Alat dan Bahan :
Bahan = Batang pacah, larutan eosin (pewarna merah)
Alat = mikroskop, silet, gelas benda, kaca penutup, pipet
tetes
Cara Kerja :
- Ambillah
batang tanaman pacah
- Rendamlah
batang pacah itu pada gelas beker yang telah berisi eosin selama 15 menit
- Dengan
menggunakan silet, irislah batang tersebut berupa sayatan melintang setipis
mungkin
- Teteskan
air pada gelas benda, kemudian letakkan preparat sayatan pacah di atasnya.
Teteskan larutan eosin menggunakan pipet tetes
- Tutup
preparat menggunakan kaca penutup
- Amati
di bawah mikroskop dan gambar / foto hasil pengamatan anda
Hasil Pengamatan :
Pacar air
merupakan salah satu tumbuhan monokotil. Oleh karena itulah, pembuluh angkut
yang terdapat di batangnya bersifat menyebar dengan tipe kolateral tertutup.
Intinya, diantara floem dan xylemnya tidak ditemukan kambium. Selain itu
letaknya juga menyebar, tidak beraturan, adapun berkas-berkas pengangkut itu
dikelilingi oleh jaringan parenkim.
Kegiatan 3
Judul :
Mengamati struktur anatomi
daun monokotil dan dikotil
Tujuan :
Mengetahui dan membedakan struktur anatomi daun monokotil dan
dikotil
Alat dan Bahan :
Bahan = lembaran daun jagung dan daun beringin, larutan eosin (pewarna
merah)
Alat = mikroskop, silet, gelas benda, kaca penutup, pipet
tetes
Cara Kerja :
- Ambillah
selembar daun jagung
- Dengan
menggunakan silet, irislah daun tersebut berupa sayatan melintang setipis
mungkin
- Teteskan
air pada gelas benda, kemudian letakkan preparat sayatan daun jagung di
atasnya. Teteskan larutan eosin menggunakan pipet tetes
- Tutup
preparat menggunakan kaca penutup
- Amati
di bawah mikroskop dan gambar / foto hasil pengamatan anda
- Ulangi
dengan langkah-langkah yang sama pada preparat sayatan daun beringin
Hasil Pengamatan :
Ini
merupakan penampang daun jagung (tanaman monokotil). Tampak struktur daun yang
tidak begitu jelas, namun pada intinya mengandung jaringan epidermis, jaringan
spons, dan jaringan pengangkut. Adapun berkas pengangkut yang ada di daun ini
sama seperti berkas pengangkut pada batang tanaman monokotil (lihat kegiatan 2)
namun susunannya lebih sederhana.
ini merupakan penampang daun beringin (tanaman
dikotil). Tampak struktur daun yang cukup jelas. Kita dapat mengamati secara
langsng jaringan palisade pada daun tersebut. Adapun berkas pengangkut yang
terdapat pada tumbuhan dikotil bersifat teratur membentuk lingkaran, antara
xylem dan floem dipisahkan oleh kambium dimana xylem di bagian dalam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar