Tape Singkong
Bahan:
- 1,5 kg
singkong
- 1,5 butir
ragi tape, haluskan
- Daun
pisang untuk alas
Cara membuat:
- Kupas
singkong, kemudian cuci bersih dan potong sesuai selera
- Kukus
singkong sampai matang, kemudian sisihkan dan tunggu sampai dingin
- Setelah
dingin, tata singkong ke dalam wadah tertutup yang telah di alasi daun
pisang
- Taburi
dengan ragi tape sampai rata
- Tutup
permukaan wadah dengan daun pisang lalu tutup rapat dengan tutup wadahnya
- Simpan di
tempat yang hangat dan diamkan selama 2-3 hari.
- Tape
siap dikonsumsi.
3
a. Pengenalan Produk
Tape singkong adalah makanan
yang berasal dari hasil proses fermentasi singkong menggunakan ragi. Melalui proses
fermentasi zat pati yang terdapat pada singkong diubah menjadi gula, sehingga
rasa asli singkong yang cenderung tawar berubah menjadi manis keasam-asaman dan
tekstur singkong yang semula keras berubah menjadi lebih lunak.
1. Bahan
dan Cara Membuat
Pembuatan tape singkong tidak
memerlukan banyak bahan baku. Tape singkong dibuat hanya menggunakan singkong
dan ragi. Singkong yang digunakan sebaiknya singkong jenis mentega kuning
super.
Berikut ini cara membuat tape
singkong.
- Kupas
kulit singkong, kemudian kerik singkong menggunakan pisau atau batang bambu
yang ditipiskan untuk menghilangkan lendir yang menempel.
- Cuci
menggunakan air sebanyak dua kali hingga singkong benar-benar bersih.
- Rebus
singkong sekitar 40 menit. Selama merebus panci sebaiknya ditutup agar singkong
cepat matang.
- Angkat,
kemudian dinginkan dipara-para (anyaman datar yang terbuat dari bambu) Selama
sekitar satu jam.
- Belah
bagian tengah singkong, tetapi hanya setengah. Tujuannya agar ragi dapat
meresap ke bagian dalam singkong sehingga proses pembentukkan tape menjadi
lebih cepat.
- Bungkus
ragi menggunakan kain kasa, kemudian pukul-pukulkan ke singkong hingga merata
atau hingga seluruh bagian singkong terlihat putih.
- Jejerkan
singkong dipara-para yang telah dialasi daun pisang. Tutupi singkong
menggunakan kain agar terhindar dari angin dan debu. Diamkan selama satu malam.
Pagi harinya singkong dapat
dipindahkan ke keranjang bambu yang sudah dialasi daun pisang. Tutupi bagian
atas keranjang menggunakan daun pisang, kemudian diamkan selama dua hari.
Setelah itu, tape singkong siap dikonsumsi atau dijual. Tape singkong dapat
bertahan selama sekitar satu minggu.
Tip
Menghasilkan Tape Singkong Berkualitas.
1. Bahan
baku singkong yang digunakan sebaiknya singkong mentega kuning super dengan
umur panen Sembilan bulan dan memiliki panjang 25-30 cm.
2. Gunakan
ragi dengan mutu baik agar tape yang dihasilkan rasanya manis. Menurut
narasumber, ragi dengan mutu baik biasanya berasal dari Sukabumi.
Sebagai gambaran, untuk membuat
tape singkong dari 10kg singkong dibutuhkan ragi sekitar enam butir. Ragi yang
akan digunakan sebaiknya dikeringkan terlebih dahulu agar mudah ditaburi ke
singkong.
b. Gambaran Usaha
1. Produk
Tape singkong sudah banyak
dikenal masyarakat. Biasanya orang lebih memilih tape singkong dengan tekstur
agak padat, manis, dan tidak terlalu lembek. Tape singkong yang terlalu lembek
biasanya terjadi karena tape disimpan terlalu lama di tempat yang suhunya
tinggi, sementara rasa tape yang terlalu asam terjadi karena bahan baku
singkong yang digunakan mutunya yang tidak bagus atau dipanen kurang dari tujuh
bulan.
Bahan baku singkong dapat
diperoleh langsung dari para petani singkong. Singkong dapat dibeli dari petani
dengan harga Rp1.000/kg.
Penjualan tape singkong
biasanya meningkat pada saat-saat tertentu seperti pada saat Ramadhan, Lebaran,
Natal, dan Tahun Baru. Pada musim hujan penjualan tape singkong biasanya
menurun.
2. Pengemasan
Usaha rumah tangga pembuatan
tape singkong dapat mengemas produknya menggunakan keranjang bambu. Satu buah
keranjang bambu dengan ukuran 30 x 50 cm mampu menampung 65-70 kg tape
singkong. Sebelum tape dimasukkan, sebaiknya keranjang dilapisi daun pisang.
Daun pisang juga digunakan untuk menutupi tape singkong. Satu buah keranjang
dapat dibeli dengan harga sekitar Rp7.500.
3. Perlengkapan Usaha
Antara lain terdapat atas
dandang stainless steel untuk merebus singkong, kompor, tangki
minyak tanah, para-para untuk mendinginkan singkong yang telah direbus,
keranjang bambu untuk mengemas tape, pisau, dan tampah sebagai tempat ragi.
4. Tenaga Kerja
Usaha pembuatan tape singkong
tidak memerlukan banyak tenaga kerja, cukup dua orang. Tenaga kerja yang
digunakan bisa yang sudah berpengalaman bisa juga yang belum berpengalaman.
Tenaga kerja dapat diberi upah sekitar Rp.750.000/bulan, sudah termasuk uang
makan.
5. Promosi dan Penjualan
Pada awal usaha, promosi dan
penjualan tape singkong bias dimulai dengan cara memberikan contoh produk
kepada para pedagang tape di sekitar tempat usaha atau di pasar-pasar. Jika
sudah merasakan langsung dan merasa cocok dengan rasa tape singkong yang kita
buat, para pedagang akan memesan secara teratur. Saat memberikan contoh produk,
jangan lupa memberikan nomor kontak agar mudah dihubungi setiap saat.
Jika usaha sudah berjalan,
penjualan tape singkong bisa dilakukan dengan cara mengantarkan tape ke
pelanggan-pelanggan atau menjual tape secara langsung di tempat pembuatan
(pembeli dating lansung ke tempat pembuatan).
6. Penetapan Harga
Tape singkong yang diambil
langsung oleh pembeli di tempat pembuatan dapat dijual dengan harga sekitar
Rp1.750/kg, sedangakan tape singkong yang diantarkan langsung oleh penjual
kepada pembeli dijual dengan harga sekitar Rp2.500/kg.
Sistem pembayaran biasanya dilakukan secara tunai pada saat
transaksi.
7. Resiko
Cuaca ideal yang dibutuhkan
untuk membuat tape adalah seimbang antara panas dan hujan. Cuaca yang dingin
selama proses pembuatan membuat tape yang dihasilkan menjadi keras, sementara
cuaca panas terus menerus dalam proses pembuatan membuat tape menjadi terlalu
lembek.
Resiko lain usaha ini adalah
pesaing. Namun tidak perlu pesimis menghadapinya. Ada berbagai cara yang dapat
dilakukan untuk memenangkan persaingan dalam usaha pembuatan tape singkong.
Menjaga mutu produk juga sangat penting untuk menghindari larinya pelanggan.
Jangan lupa, mutu produk merupakan alat promosi dari mulut ke mulut yang sangat
penting.
c. Tip dan Trik Usaha Tape Singkong
1. Memiliki
produk dengan keunggulan dan ciri khas yang membedakan dari pesaing. Kejujuran
dalam menjalankan uasaha juga penting. Jangan berusaha membuat tape singkong
menggunakan bahan-bahan pemanis buatan, terlebih menggunakan bahan-bahan yang
dilarang untuk makanan.
2. Mampu
mencari bahan baku berkualitas dengan harga lebih rendah, sehingga dapat
menetapkan harga yang bersaing.
3. Senantiasa
menjaga kebersihan alat dan bahan yang digunakan dalam setiap proses produksi.
d. Analisis Usaha Tape Singkong Skala Rumah
Tangga
Asumsi yang digunakan dalam
analisis ini sebagai berikut.
1. Masa
pakai dandang stainless steel selama 2 tahun.
2. Masa
pakai keranjang bambu selama 1 tahun.
3. Masa
pakai para-para selama 1 tahun.
4. Masa
pakai kompor selama 1 tahun.
5. Masa
pakai tangki minyak tanah selama 3 tahun.
6. Masa
pakai tampah selama 1 tahun.
7. Masa
pakai pisau selama 1 tahun.
Ragi atau fermen merupakan
zat yang menyebabkan fermentasi. Ragi biasanya mengandung mikroorganisme yang
melakukan fermentasi dan media biakan bagi mikroorganisme tersebut. Media
biakan ini dapat berbentuk butiran-butiran kecil atau cairan nutrien. Ragi
umumnya digunakan dalam industri makanan untuk membuat makanan dan minuman
hasil fermentasi seperti acar, tempe, tape, roti, dan bir.
Mikroorganisme
yang digunakan di dalam ragi umumnya terdiri atas berbagai bakteri dan fungi (khamir dan kapang), yaitu Rhizopus, Aspergillus, Mucor, Amylomyces, Endomycopsis,Saccharomyces, Hansenula
anomala,, Lactobacillus, Acetobacter, dan sebagainya.