Sikap Sombong dan Angkuh
Ø Definisi Sikap Sombong dan Angkuh
Menurut
Riwayat Muslim, Sombong adalah menolak
kebenaran dan meremehkan manusia.
Menurut Fathul Bari, Sombong adalah keadaan seseorang
yang merasa bangga dengan dirinya sendiri. Memandang dirinya lebih besar dari
pada orang lain.
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia dan Kamus Dewan Malaysia, sombong berarti
menghargai diri secara berlebihan serta meninggikan diri dan angkuh.
Definisi
angkuh menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah ang·kuh adalah sifat suka memandang rendah kpd orang
lain; tinggi hati; sombong; congkak: krn sikapnya yg — itu, ia tidak disukai
orang; ke·ang·kuh·an n sifat (tabiat) angkuh; ketinggian hati; kesombongan
Definisi
congkak menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah cong·kak adalah merasa dan
bertindak dng memperlihatkan diri sangat mulia (pandai, kaya, dsb); sombong;
pongah; angkuh: kelakuannya yg — itu menjauhkan orang darinya; bongak sangat
congkak; ke·cong·kak·an n ketinggian hati; kesombongan; kepongahan
Sehingga kesimpulannya adalah sombong adalah suatu
sikap dimana kita merasa LEBIH dari orang lain, sehingga kita menjadi
merendahkan orang lain. Menganggap diri lebih baik, lebih cantik, lebih kaya,
atau lebih pintar dari orang lain sehingga menjadi meremehkan orang lain.
Sifat sombong atau tinggi hati juga sering
diidentikkan dengan sifat suka pamer, sulit menerima kelemahan diri, sulit
menerima kelebihan orang lain, dan tidak mau kalah.
Contoh – contoh sifat
sombong antara lain :
ü
Memamerkan harta atau
kelebihan yang dimiliki pada orang lain
ü
Bicara mengada – ada pada
orang lain
ü
Menolak pendapat atau
kritikan orang lain
ü
Gengsi menerima bantuan
orang lain
Ø
Ciri –
Ciri Sifat Sombong dan Angkuh
Kadang mudah bagi kita
untuk menilai kesombongan orang lain tapi sulit sekali untuk mengakui
kesombongan diri sendiri yang justru akan menjadi sifat yang mencelakai kita.
Beberapa ciri dari orang yang mempunyai sifat
sombong/angkuh :
1. Mempunyai akhlak yang kurang baik.
2. Tidak memiliki sopan santun berbicara bahkan kepada orang yang lebih tua.
3. Suka membesarkan diri sendiri, bicara dilebih - lebihkan dan takut diremehkan orang lain.
4. Memandang rendah atau meremehkan orang lain.
5. Menganggap diri nomer satu dan yang terbaik.
6. Kurang amal ibadah dan suka mengejar keduniawian.
7. Suka mencari dan mencela kesalahan orang lain .
8. Tidak bisa ditegur, apabila ditegur tidak akan ditanggapi.
9. Memilih – melih teman yang dianggap selevel dengannya.
10. Susah menerima nasihat, teguran atau kritikan daripada orang lain terutama orang dibawahnya.
11. Memegahkan anugrah Tuhan kepadanya, seperti cantik, berjabatan tinggi, kaya, bijak, mahsyur, dipuji orang, keturunan baik dan sebagainya.
12. Suka marah - marah kepada orang atau membentak - bentak orang dikhalayak ramai.
13. Merasa diri paling hebat, sempurna, dan kuat.
14. Suka memaksakan kehendak dan egois.
15. Susah minta maaf dan senyum pada orang lain.
16. Tidak pernah memikirkan kesusahan orang, hanya memikirkan kesengannya saja.
17. Suka akan pujian dan gila hormat.
1. Mempunyai akhlak yang kurang baik.
2. Tidak memiliki sopan santun berbicara bahkan kepada orang yang lebih tua.
3. Suka membesarkan diri sendiri, bicara dilebih - lebihkan dan takut diremehkan orang lain.
4. Memandang rendah atau meremehkan orang lain.
5. Menganggap diri nomer satu dan yang terbaik.
6. Kurang amal ibadah dan suka mengejar keduniawian.
7. Suka mencari dan mencela kesalahan orang lain .
8. Tidak bisa ditegur, apabila ditegur tidak akan ditanggapi.
9. Memilih – melih teman yang dianggap selevel dengannya.
10. Susah menerima nasihat, teguran atau kritikan daripada orang lain terutama orang dibawahnya.
11. Memegahkan anugrah Tuhan kepadanya, seperti cantik, berjabatan tinggi, kaya, bijak, mahsyur, dipuji orang, keturunan baik dan sebagainya.
12. Suka marah - marah kepada orang atau membentak - bentak orang dikhalayak ramai.
13. Merasa diri paling hebat, sempurna, dan kuat.
14. Suka memaksakan kehendak dan egois.
15. Susah minta maaf dan senyum pada orang lain.
16. Tidak pernah memikirkan kesusahan orang, hanya memikirkan kesengannya saja.
17. Suka akan pujian dan gila hormat.
18. Selalu
menonjolkan diri, gengsinya tinggi.
19. Iri hati dan dengki.
20.Tidak ramah dan suka memalingkan muka.
19. Iri hati dan dengki.
20.Tidak ramah dan suka memalingkan muka.
21. Cuek dan tidak perduli
lingkungan sekitar.
22. Biasanya memiliki pergaulan dengan
orang yang sama – sama sombong
23. Gengsi menerima bantuan dari orang
lain
Ø Akar dari Sifat Sombong dan Angkuh
1.
Keturunan - Ada orang jadi sombong kerana
berketurunan terpandang di masyarakat, seperti keturunan bangsawan, ulama dan
lain-lain, lantas merasa diri mulia serta memandang orang lain hina
dibandingkan dirinya. Misalnya memiliki orang tua sebagai tokoh besar
masyarakat atau Memiliki saudara yang sukses berpendidikan tinggi, menjadi
membangga-banggakan diri di depan orang lain. Ini jelas tidak lah patut.
Kenapa? Karena bukan dirinya yang menjadi tokoh besar tetapi orangtuanya. Bukan
pula dirinya yang berpendidikan tinggi, melainkan saudaranya. Lalu, bagaimana
dengan dirinya? Apakah sudah melebihi atau minimal seperti mereka? Maka apabila
merasa diri berasal dari keluarga terhormat wajiblah menjaga kehormatan
tersebut, bukannya malah bersikap sombong
2.
Wajah yang rupawan - Ada orang yang karena
wajahnya cantik / tampan kemudian dengan semena-mena mengejek orang lain.
Selain itu, orang lain dianggapnya tidak lebih tampan atau cantik daripada
dirinya, kemudian ia merasa gagah dengan penampilannya. Padahal wajah yang
indah itu jika sudah tua maka akan menjadi jelek juga. Justru seseorang yang
diberi wajah yang rupawan itu seharusnya bersyukur karena itu merupakan
kelebihan yang Tuhan beri, dan harus dijaga dan dirawat. Bukannya malah
menjadikannya sombong.
3.
Pengikut – memiliki pengikut, backing, kelompok
atau kerabat dekat yang banyak dapat menjadikan seseorang sombong. Misalnya
memiliki teman seorang pejabat atau anggota dewan, lalu seseorang bebangga
diri. Karena memunyai bodyguard yang gagah dan berotot, seseorang kemudian
membusungkan dada. Karena memiliki pengikut (umat) yang banyak dan berstrata
tinggi, seorang ustadz atau kiayi merasa diri sukses dakwah. Semua ini adalah
jebakan yang dibuat setan. Hati-hati merupakan sikap terbaik dalam hal ini.
4.
Merasa gagah atau kuat – orang yang mempunyai
kekuatan fisik atau mempunyai kepandaian dalam bela
diri seperti tinju, gusti, tae kwan do, silat dan lain-lain terkadang memiliki
sifat sombong. Memang dengan kuatnya fisik bisa menjadi suatu kebanggaan, namun
haruslah diingat bahwa kekuatan tidaklah abadi, seiring berjalannya waktu lama
kelamaan setiap orang akan jadi lemah juga. Janganlah kekuatan yang kita miliki
itu malah kita gunakan untuk menindas orang – orang lemah.
5.
Memiliki kuasa / jabatan – saat seseorang memiliki
kuasa besar, Kuasa yang ada itu mendorongnya menjadi sombong. Dengan posisi
struktural yang tinggi pada suatu instansi / lembaga terkadang menjadikan
seseorang merasa bangga atas kelebihan dan kualitas pribadinya. Dengan
jabatannya ia merasa menjadi orang yang paling wajib dihormati, sebab ia
berpikir hanya orang hebatlah yang bisa memperoleh jabatan tersebut sehingga
patut mendapat pujian dan dihormati. Namun sebenarnya tidak pantas kita
membanggakan jabatan karna jabatan itu adalah amanah yang dipercayakan kepada
kita..
6.
Mempunyai ilmu pengetahuan atau pandai -
sejatinya, seorang yang berilmu memiliki sikap rendah hati. Semakin berisi
semakin merunduk, beitulah pepatah mengatakan. Pengetahuan tentang dunia atau
akhirat membuatnya buta, begitu pula apabila memiliki pengetahuan di banyak
bidang atau di satu bidang. Ini jadi pendorong seseorang itu menjadi sombong
kerana dia merasa lebih pandai daripada orang lain. Merasa segala ilmu yang
didapat adalah hasil jerih payahnya sendiri, lupa bahwa ilmu adalah Tuhan yang
memberi
7.
Kemampuan / Bakat - Penyebab kesombongan
selanjutnya adalah kemampuan atau bakat yang dimiliki. Sombong dengan kemampuan
diri, sama saja sombong dengan pemberian Tuhan. Bakat yang dimiliki harusnya
dilatih agar dapat bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain, bukannya malah
disombongkan.
8.
Mempunyai harta kekayaan - tak dapat dielak
memang, bahwa hidup ini memerlukan uang (harta) untuk melakukan setiap
aktivitasnya. Tak ada yang mau hidup sengsara atau miskin sehingga semua
berlomba mengumpulkan kekayaan. Namun kekayaan yang banyak itu dapat membuat
terlena. Merasa segala-galanya dapat diperoleh dengan mudah jika telah memiliki
kekayaan. Merasa segala sesuatunya dapat dibeli dengan uang. Ada perasaan
mengabaikan Tuhan dan orang lain terutama yang kurang mampu. Padahal manusia
saat terlahir dalam keadaan miskin dan mati pun dalam keadaan miskin. Tak ada
harta yang dibawa ketika meninggal dunia. Pun kekayaan di dunia tak ada
manfaatnya lagi bagi diri kita ketika sudah mati. Oleh karenanya sungguh tak
pantas kita membanggakan kekayaan, sebab sejatinya segala kekayaan yang kita
miliki adalah titipan Tuhan dan akan kembali pada Tuhan pada waktunya nanti.
9.
Mendapat pujian atau sanjungan yang terlalu
berlebihan dapat menyebabkan seseorang menjadi sombong.
Untuk itu perlulah kita menghindari segala
penyebab – penyebab sombong di atas.
Ø Cara
Mengatasi Sifat Sombong dan Angkuh
Apabila kita terlanjur
diliputi oleh perasaan sombong dan angkuh, ini tidak boleh diabaikan begitu
saja. Karna dampaknya bisa sangat buruk bagi kita. Kita bisa dijauhi teman,
tidak disukai orang, dan lain-lain. Untuk itu perlu upaya untuk mengatasi sifat
sombong dan angkuh tersebut. Upaya tersebut antara lain:
1.
Bila sombong
dikarenakan keturunan hendaknya mengobati diri dengan senantiasa mengkaji
kembali asal kita, yaitu satu berasal dari Tuhan yang Maha Esa.
2.
Andai kesombongan
dilatar belakangi paras cantik atau tampan , hendaklah kita lebih banyak
melihat kepada apa yang terkandung dalam batin kita bukan pada lahirnya saja.
3.
Bila sombong
dikarenakan usia yang masih muda, hendaknya menyadari masa muda adalah
sementara dan merupakan masa yang sangat berharga. Maka oleh karena itu harus
dimanfaatkan sebaik mungkin untuk mencari bekal demi masa depan, bukannya malah
disombongkan.
4.
Apabila sombong sebab
kekuatan, dapat diobati dengan mengingat bahwa saat kita tua nanti kita akan
melemah dengan sendirinya dan pengetahuan bahwa penyakit akan membuat kita
sekejap terkulai lunglai dan tak berdaya .
5.
Jika sombong karena
harta bisa diobati dengan menumbuhkan kesadaran bahwa harta kekayaan, pendukung
dan pengikut itu tidaklah abadi dan suatu saat akan meninggalkan kita yaitu
saat maut menjemput. Kita ditinggalkan tanpa satu benda pun yang ikut kecuali
amal. Justru dengan kekayaan tersebut semakin banyaklah tanggungan kita akan
orang – orang miskin dan anak – anak yatim yang harus kita pelihata dihadapan
Tuhan.
6.
Bila sombong
disebabkan oleh keilmuan dan keahlian yang kita miliki, dapat diatasi dengan
cara mengakui bahwa pasti ada orang yang lebih pandai dan bisa daripada kita,
serta menumbuhkan kesadaran pada pribadi kita bahwa Tuhan memaklumi orang yang
bodoh dan sama sekali justru tidak memaklumi orang yang mempunyai pengetahuan.
Kedua dengan menyadari segenap diri bahwa Tuhan saja yang Maha mengetahui tidak
sombong.
7.
Jika sombong karena
ketaatan beribadah , lihat para nabi yang paling sempurna dan dijamin masuk
surganya tidak pernah merasa sombong tetap menampakan keaakraban dan kerendah
hatiannya terhadap sahabat .
8.
Apabila sombong karena
merasa memiliki pangkat atau jabatan yang tinggi, hendaknya kita melihat ke
atas bahwa masih ada orang yang memiliki jabatan lebih tinggi daripada kita.
Namun ada baiknya
kita mencegah diri terjerat oleh sifat sombong dan angkuh daripada mengobati
karna mengobati atau menghilangkan sifat sombong itu sangat susah. Berikut cara
– cara menghindari sifat sombong :
1.
Hindari Banyak Bicara - Tidak usah banyak bicara
terlebih pada hal-hal yang tidak bermanfaat. Pembicaraan yang kita ucapkan
sering kali hanya membicarakan mengenai kelebihan yang kita punya dan bahkan
kita sering melbih – lebihkan hal tersebut.
Perlu diketahui titik awal dari penyakit sombong adalah berawal dari
pembicaraan ini. Oleh karena itu, marilah kita hindari banyak bicara yang tidak
bermanfaat.
2.
Sikap Rendah Hati, Bukan Rendah Diri - Selalu
rendah hati adalah kunci untuk memerangi sifat sombong. Tapi perlu diingat!
rendah hati bukanlah rendah diri. Maksud dari rendah hati yaitu senang berlaku
baik terhadap semua orang dan mampu menerima kelebihan orang lain dan mengakui
kelemahan diri sendiri. Selalu menolong orang-orang yang membutuhkan bantuan
kita. Sehingga kita tidak berlaku sombong. Sementara itu rendah diri adalah
sikap tidak percaya diri, penakut dan menganggap diri lebih jelek dari orang lain,
sikap ini tidaklah baik untuk pribadi kita.
3.
Jangan merasa dermawan - Lupakan saja pemberian
yang telah kita berikan. Tapi jangan melupakan pemberian orang lain terhadap
kita. Jangan kita mengungkit-ungkit apa pun yang kita berikan kepada orang
lain. Karena itu menunjukkan bahwa kita memberinya dengan tidak ikhlas. Kita
haruslah ikhlas jangan mengharap balasan semata atau pamrih.
4.
Tebarkan senyum dan salam - Selalu memberi salam,
tersenyum dan menyapa kepada setiap orang merupakan ibadah. Karena jika kita
melakukannya berarti menunjukkan bahwa kita orang yang ramah dan tidak sombong.
Tidak memaling muka kita kepada orang-orang sekitar. Dan cara ini sangat mudah
kita lakukan.
5.
Senantiasa Bersedekah - Sering – seringlah
bersedekah dan jangan sampai kita karena merasa kaya lalu bersikap kikir dan
angkuh. Kita harus sering-sering "melihat orang yang dibawah kita".
Sehingga kita senantiasa tidak bersikap berlebihan dalam berbagai hal. Sedekah
ini haruslah kita lakukan dengan ikhlas tanpa pamrih.
6.
Sering membantu orang lain atau tetangga dapat
menumbuhkan jiwa sosial dalam diri sehingga terhindar dari sifat sombong.
7.
Mengingat masa lalu anda dahulu, bahwa dulu anda
bukanlah siapa – siapa namun berkat kerja keras anda dan bantuan orang lain,
anda dapat sukses seperti sekarang.
8.
Bergaul dengan
orang-orang rendah hati sehingga memungkinkan Anda bercermin dari akhlak dan
budi pekerti mereka yang baik. Di samping itu, jauhi teman-teman yang
berperilaku buruk dan sombong, di mana memungkinkan peluang sifat sombong dan
angkuh tertanam dalam diri Anda.
9.
Memperbanyak beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa
dan selalu
bersyukur akan segala pemberian Tuhan.
10. Menyadari
bahwa di dunia ini bukan kita satu satu nya manusia hebat, Bahkan banyak yang jauh lebih segala nya dari apa yang kita punya saat ini.
11. Jangan
selalu melihat kekurangan orang lain dan
membanding kan dengan diri kita. Tapi
lihat lah sisi baik dari orang lain dan
sisi kekurangan dari diri kita sendiri.