PERAGAAN
PENYARINGAN DARAH DALAM GINJAL
Tujuan
Kegiatan :
Agar kita
lebih dapat memahami bagaimana proses kerja ginjal dalam menyaring darah.
Alat dan
Bahan :
1.
2 buah botol
2.
1 buah spon
3.
Batu kerikil
4.
Kapas
5.
Kain kasa
6.
Selotip bening
7.
Gunting
8.
Cutter
9.
Air
10.
Pewarna merah
Cara
Kerja :
1.
Potong botol menjadi 2 bagian, bagian pertama sisi
atas dan sisi bawahnya dibiarkan berlubang, bagian kedua sisi atasnya berlubang
dan sisi bawahnya berupa mulut botol.
2. Gabungkan
kedua bagian botol dengan kain kasa sebagai pembatasnya, rekatkan dengan
selotip bening.
3. Tumpukkan
bahan – bahan penyaring di dalam botol. Susunan bahan dari paling bawah (di
atas kain kasa) adalah : kerikil , kain kasa, kapas , spon.
4. Tuang air
yang telah dicampur pewarna merah ke dalam alat penyaring.
5.
Tampung air yang telah disaring di sebuah botol
kosong.
Pembahasan :
Pada alat ini dapat kita ibaratkan
bahwa air yang telah diwarna merah adalah darah, botol penampung adalah kantung
kemih, kemudian pada alat penyaring rongga kosong diibaratkan sebagai rongga
ginjal (pelvis renalis) , lapisan kerikil sebagai sumsum ginjal
(medulla) , lapisan kapas sebagai
kapsul bowman dan lapisan spon sebagai glomerulus.
Dapat kita lihat bahwa proses
penyaringan darah yang pertama yaitu filtrasi yang terjadi di glomerulus,
kemudian urin primer yang dihasilkan di proses lagi di sumsum ginjal, berupa
proses reabsorbsi dan augmentasi di tubulus proksimal dan tubulus distal.
Urin yang dihasilkan dialirkan ke
rongga ginjal, kemudian ke ureter, lalu ditampung sementara di kantung kemih
dan keluar melalui uretra.
Kesimpulan :
Ginjal memiliki 3 bagian yang masing
– masing memiliki fungsi tersendiri dalam proses penyaringan darah. Melalui
kegiatan ini kita dapat lebih memahami jalannya proses penyaringan tersebut.